Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2019

Salep

Definisi Berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi VI, salep atau oinments adalah sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok: dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan salah satu dasar salep tersebut. Salep (unguenta) menurut Farmakope Indonesia Edisi III adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar.  Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen ke dalam dasar salep yang cocok. Dasar Salep Dasar salep hidrokarbon Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak antara lain vaselin putih dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair dapat dicampurkan ke dalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan teruta

Persyaratan Kapsul Berdasarkan Farmakope

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sediaan kapsul adalah sebagai berikut: Keseragaman sediaan Waktu hancur Disolusi Keseragaman Sediaan Keseragaman sediaan didefinisikan sebagai derajat keseragaman jumlah zat aktif dalam satuan sediaan. Keseragaman sediaan ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu keragaman bobot dan keseragaman kandungan. Uji keseragaman bobot diterapkan pada bentuk sediaan berikut: Larutan dalam wadah satuan dosis dan dalam kapsul lunak; Sediaan padat (termasuk serbuk, granul dan sediaan padat steril) yang dikemas dalam wadah dosis tunggal dan tidak mengandung zat tambahan aktif atau inaktif; Sediaan padat (termasuk sediaan padat steril) yang dikemas d

Kapsul

Pengertian Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam suatu cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Jenis Secara umum, kapsul terbagi menjadi dua yaitu kapsul cangkang keras dan kapsul cangkang lunak. Kapsul Cangkang Keras Kapsul cangkang keras terdiri atas bagian tutup dan induk. Kapsul cangkang keras biasanya diisi dengan serbuk, butiran, atau granul. Bahan semipadat atau cairan juga dapat dimasukkan ke dalam kapsul, namun metode penutupan khusus harus digunakan untuk mencegah terjadinya kebocoran. Untuk kapsul cangkang keras yang terbuat dari gelatin, ada lekuk khas pada bagian tutup dan induk yang dapat membuat kapsul tertutup sempurna dan mencegah terbukanya cangkang kapsul yang telah diisi. Pada kapsul cangkang keras yang terbuat dari pati, tidak terdapat lekukan khusus seh

OTT (Obat Tak-Tercampurkan)

OTT atau Obat Tak Tercampurkan adalah obat-obat yang tidak boleh dicampur karena dapat menyebabkan t erjadi reaksi kimia yang tidak diinginkan,  perubahan fisika pada sediaan obat dan/atau mempengaruhi  kerja farmakologi sediaan obat. Kasus OTT terbagi menjadi dua yaitu, kasus OTT yang tidak dapat diatasi dan kasus OTT yang masih dapat diatasi. Pada kasus OTT yang tidak dapat diatasi, dapat diusulkan untuk mengeluarkan salah satu bahan obat dari campuran obat jika: Terjadi reaksi kimia Campurannya menjadi racun, misalnya: Kalomel + iodium → sublimat Asetosal + antipirin → kinatoksin Campurannya menimbulkan ledakan. Terjadi pada o ksidator yang dicampurkan dengan bahan yang mudah teroksidasi,  misalnya: Kalium klorat + sulfur Terjadi perubahan warna, misalnya: Antipirin + nitrit → hijau Amilum + iodin → biru Terjadi perubahan fisika Terjadi peyerapan atau perubahan fisika yang menyebabkan inkompatibilitas, misalnya: Golongan alkaloid yang bisa terserap oleh norit. Terjadi kerja farmakol

Cara Pembuatan Serbuk

Terdapat beberapa metode dalam mencampur bahan obat untuk dijadikan serbuk: Trituration , mencampurkan bahan obat dalam lumpang dengan bantuan alu. Spatulation , mecampurkan bahan obat di dalam wadah dengan menggunakan spatula. Sifting , mencampurkan bahan obat dengan menggunakan ayakan. Tumbling , mencampurkan bahan obat dengan di dalam tempat tertutup yang berotasi dan di dalamnya dilengkapi dengan bola logam sebagai penggiling. Catatan dalam melakukan pencampuran obat untuk dijadikan serbuk Jangan mencampur obat berkhasiat keras dalam lumpang tanpa diencerkan terlebih dahulu, untuk mencegah obat tertinggal di dalam pori-pori lumpang dan mengurangi dosis dan khasiatnya. Cara yang baik adalah, dipilih lumpang yang halus, dimasukkan terlebih dahulu bahan tambaha atau bahan obat yang lain kira-kira sama banyak dengan jumlah obat berkhasiat keras tersebut, digerus sendirian, lalu kemudian dimasukkan obat berkhasiat keras tersebut  dan digerus bersama . Setelah itu dilanjutkan dengan baha